Assalamu’alaikum wr wb

Alhamdulillah karena suatu tugas dan amanah yang diberikan oleh seseorang terkait membuat sebuah tulisan atau yang biasa mereka sebut ”kajian” diawal periode, saya berusaha mencari narasumber yang cocok dengan masalah yang akan saya bahas. Namun dikarenakan dia sangat sibuk dengan tugasnya, sampai sekarang sudah setengah periode dia tidak meluangkan waktunya untuk saya wawancarai, akhirnya saya memilih untuk menyerah walaupun teman-teman saya sudah mengumpulkannya dan hanya saya yang belum. Tapi pada suatu hari saya membaca berita di akun Instagram LPM Motivasi yang berjudul “Kinerja DEMA yang dipertanyakan” dan saya pun membacanya dan tertarik dengan hal itu, kemudian saya memutuskan mengganti narasumber saya dengan Ketua Dewan Mahasiswa, yaitu Mas Haryanto Adi Saputra.

Haryanto Adi Saputra yang lebih dikenal dengan Mas Har adalah salah satu Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2016 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Mahasiswa. Mas Har memiliki riwayat organisasi Sebagai Staff Media Propaganda Partai Academia 2017, Staff Kementerian Media dan Informasi BEM FKIP 2017, Kepala Departemen Kajian dan Strategi Partai Academia 2018 dan Kepala Divisi Media Komunikasi BEM FKIP 2018. Di tahun 2018 Mas Har mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif dari Partai Academia melalui PEMILU FKIP. Kemudian terpilihlah dia sebagai anggota legislatif terpilih. Kemudian setelah pelantikan anggota DEMA, DEMA mengadakan Sidang Umum I untuk pemilihan Ketua Umum dan struktur organisasi lainnya. Terdapat 2 calon pada saat itu, yaitu Mba Atik Surya Ningsih (Pendidikan Sosiologi dan Antropologi 2017), dan menghasilkan bahwa Mas Har diputuskan untuk menjadi Ketua Dewan Mahasiswa FKIP UNS 2019. Menurut saya, Mas Har lebih cocok dicalonkan menjadi Presiden BEM FKIP, namun dalam kenyataannya dia dicalonkan menjadi anggota legislatif. Mas Har bercerita bahwa di tahun 2018 dia sudah pernah dicalonkan sebagai anggota legislatif dan terpilih, namun karena keputusan partai, dia ditarik dan dipindahkan ke BEM FKIP untuk dijadikan sebagai Kadiv Media komunikasi.

Kembali lagi ke berita yang ditulis LPM Motivasi di website mereka yaitu lpmmotivasi.com dengan judul “Kinerja DEMA yang dipertanyakan”. Saya sempat merasa kaget dengan adanya berita ini, karena kemunculan berita ini tidak didasari dengan bukti yang konkret, berita ini hanya berasal dari omongan orang-orang luar yang tidak tahu menahu Dewan Mahaiswa itu apa.


Disitu menjelaskan terkait pandangan dan pendapat orang lain terhadap DEMA, terdapat 3 Narasumber yang pertama Eka Ahmad Raynaldhi (PPKN 2016) selaku Presiden BEM FKIP 2019 yang merasa kinerja DEMA kurang, Mellinda Fitria Astuti selaku Pengurus UKM Teater Peron yang merasa tidak melihat koordinasi yang cukup baik antara DEMA dan UKM lainnya dan Alma selaku Pengurus Himannomi yang tidak tahu menahu terkait tugas dan fungsi DEMA yang sebenarnya. Hal ini dapat diketahui bahwa penulisan berita tanpa diketahui oleh Pengurus DEMA yang sebenarnya sehingga mengakibatkan kesalahpahaman yang terus menerus serta dengan adanya berita itu, Mas Har berharap hal ini bisa menjadi evaluasi bagi DEMA dan mungkin DEMA kurang main dengan UKM lain. Dan menurut saya semua organisasi itu dibentuk bukan dengan tanpa tujuan dan fungsi, karena adanya suatu organisasi pasti menjalankan tugas dan bermanfaat bagi orang lain dan untuk DEMA sendiri terkait fungsi, tugas dan wewenangnya sudah diatur dalam Kitab UU DEMA FKIP. dan untuk kita yang masih awam dengan suatu organisasi, kita tidak boleh melihatnya hanya dari luar, kita bisa mengatakan kinerja suatu organisasi hanya dari omongan orang lain, belum tentu apa yang dikatakannya itu benar jadi kita harus selalu berpikir positif terhadap organisasi lain walaupun kita tidak menjadi bagian dari organisasi tersebut.

Kembali lagi dengan pernyataan yang diceritakan oleh Mas Har yang menjelaskan bahwa di tahun 2018 dia mencalonkan diri sebagai legislatif dan akhirnya terpilih menjadi anggota DEMA namun karena keputusan dari Partainya, dia ditarik dan dipindahkan ke BEM FKIP serta tugasnya di DEMA digantikan oleh temannya yang juga berasal dari partai yang sama. Jujur, saat itu saya merasa kaget dan merasa gak adil banget, ya kali Mas Har yang udah cape-cape daftar sebagai calon anggota legislatif disingkirkan begitu saja, dan untuk temannya yang dipilih untuk menggantikan Mas Har, helloooo itu gak adil banget. Jika saya sebagai Pemilih dan saat itu mencoblos Mas Har tapi ternyata Mas Har dipindahkan ke BEM FKIP?? Sakit lah coiiyyyy , terus juga enak banget temennya mas har yang gak kepilih tapi jadi anggota DEMA.... hmmmmmmmmmmm gak suka bangettttt saya tuhhhhhhhh... intinya GAK ADIL, helloooo katanya menjunjung tinggi keadilan, koq malah gini sihhh? Sangat tidak bagus, entah itu BEM, DEMA maupun partai-partainya..... INTINYA SANGAT TIDAK  BAIKKKK.


Di bagan ini sangat jelas bahwa DEMA dan Partai Mahasiswa itu saling berkoordinasi dan Partai bertanggung jawab dengan DEMA, disini tidak ada garis instruksi dari Partai ke DEMA, seharusnya Partai tidak berhak memberikan instruksi kepada DEMA, karena keduduan DEMA lebih tinggi daripada Partai Mahasiswa.


Dan saya tekankan lagi yah, disini sudah diatur dalam Kitab UU DEMA FKIP Bab VI Pasal 23 yang menjelaskan bahwa Anggota DEMA FKIP UNS adalah mahasiswa yang dipilih secara langsung dalam Pemilihan Umum FKIP UNS. Dan dapat dipastikan bahwa temannya yang menggantikan Mas Har bukanlah Anggota DEMA yang sebenarnya. Suatu hari, saya bertemu dengan Mas Firzhan Ghifari selaku Menteri Sosial Politik dan Pergerakan dan saya tanyakan terkait hal ini, lagi-lagi saya mendapatkan jawaban yang mengecewakan karena mas firzhan pun mengatakan bahwa jika berbicara tentang politik itu tidak mengenal yang namanya adil keadilan, kalo itu disebut adil juga tidak bisa, gak adil juga tidak bisa dan hal itu sudah terbiasa terjadi, contohnya di negara kita sendiri. Sedih banget nulis ini coiiyyy.... bukan sedih sih, lebih tepatnya kecewa, kenapa hal-hal seperti ini sudah menjadi sesuatu yang wajar diantara kita? Katanya kita agen perubahan, kok kita gak mampu untuk merubah  sesuatu kejahatan yang wajar menjadi kebaikan yang kan diwajarkan? Herannnnnnnnn…

Udah ah males. Sekian.

Wassalamu’alaikum wr wb

By Ani Satun Zahro

Pendidikan Biologi 2018


Ucapan terima kasih untuk Mas Har udah mau meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanku serta bersabar mendengarkanku yang sukanya marah-marah. HEHE XD